Dalam merawat bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan ke atas, Anda perlu mempersiapkan banyak hal. Mulai dari tempat tidur bayi dengan minimal tinggi 40 cm dari lantai, bak mandi, hingga baby bumper.
Salah satu benda yang berfungsi untuk menjaga bayi agar tidak jatuh dari tempat tidur adalah baby bumper. Baby bumper juga memiliki beberapa alasan, mengapa harus diperlukan dan tidak diperlukan.
Sebagai salah satu keperluan bayi, ada beberapa hal yang dapat Anda pahami bahwa setiap alat bantu pertumbuhan bayi memiliki risiko tersendiri. Pada artikel ini kami akan membahas terkait baby bumper. Mulai dari risiko kecelakaan, kelebihan, hingga cara merawatnya.
Key takeaways:
Baby bumper adalah tempat tidur bayi yang biasanya menggunakan bahan cotton, untuk mencegah hawa panas saat bayi tidur. Selain itu baby bumper juga dikelilingi oleh pagar agar bayi tidak mudah jatuh ke lantai.
Beberapa pro kontra muncul akibat bahaya dan manfaat dari baby bumper. Berdasarkan tinjauan dari bidan, tempat tidur bayi harus memiliki SNI yang sudah terdaftar. Selain itu ada poin penting terkait SNI dari baby bumper yang harus Anda ketahui. Berikut kami rangkumkan.
Menurut SNI, box bayi yang terbuat dari kayu harus memenuhi persyaratan tertentu. Tinggi tempat tidur atau alas tempat tidur minimal 40 cm dari permukaan lantai. Selain itu, panjangnya minimal 100 cm dan lebarnya 65 cm. Posisi tempat tidur juga harus tidak bergoyang ketika diletakkan pada permukaan datar.
Jarak kisi-kisinya maksimal 85 cm dan haruslah tidak tajam. Jika Anda membeli produk dari pengrajin kayu, sebaiknya perhatikan detail ini dengan saksama. Jadi, keamanan dan kenyamanan si kecil pun akan tetap terjaga.
Berdasarkan ukurannya, terdapat dua tipe box tempat tidur bayi, yaitu reguler dan mini. Produk reguler berukuran 120 cm x 70 cm, sedangkan produk mini berukuran 90 cm x 60 cm.
Berdasarkan saran atau testimoni dari bidan Ony Christy, beliau mengatakan bahwa Anda harus meletakkan baby bumper di dekat tempat tidur. Hal ini berfungsi untuk menghindari bayi mengalami sudden infant death syndrome (SIDS), sehingga setiap posisi tidurnya harus diawasi.
Di sisi lain, data dari Johnsons mengungkapkan bahwa seorang Dr. Bradley Thach, profesor dari Washington University School of Medicine mengatakan jika baby bumper berpotensi mencelakai atau bahkan membunuh bayi.
Berdasarkan data yang dirilis Lembaga Pengawas Keamanan Produk di Amerika Serikat, antara tahun 1985 hingga 2012, jumlah bayi yang meninggal karena baby bumper mencapai 77 anak. Dari total angka ini, 50 diantaranya meninggal karena penggunaan baby bumper membuat mereka sesak napas. Sedangkan yang lainnya disebabkan bayi terhimpit antara baby bumper dan objek lain, misalnya bantal.
Meski melaporkan data terkait jumlah bayi yang meninggal, ada beberapa saran dari ahli dalam memilih baby bumper. Yakni disarankan untuk memilih keranjang bayi tanpa crib bumper. Agar kepala bayi terhindar dari lebam atau bengkak karena terbentur pembatas tempat tidur, Anda bisa memilih ranjang bayi yang pembatasnya terbuat dari material lain selain kayu.
Misalnya kain atau yang terbuat dari kayu, tetapi sudah dilapisi spons dan kain. Dengan ini risiko lebam dan bengkak semakin berkurang.
Mengutip dari Mattressnut.com, Anda tidak direkomendasikan untuk menempatkan bayi berusia 4-9 bulan di atas bumper bed. Alangkah baiknya memberikan bumper bed pada si kecil ketika dirinya sudah menginjak umur 1 tahun.
Pilihlah baby bumper yang tebal dan nyaman. Karena ketebalan ini membantu meredam dampak jatuh si kecil imbas merangkak berdiri, dan berjalan. Bumper bed dengan alas tipis merupakan pilihan yang tepat.
Anda harus memperhatikan bahwa sebagian besar bumper bed memakan banyak area di rumah. Selain ukuran tersebut, Anda juga harus memastikan bahwa ruangan sudah mencakupi ruang berbagai gerak anak. Mulai dari berguling, duduk, merangkak, hingga berjalan.
Bumper bed memang bisa dipakai secara jangka panjang, karena mudah dirawat dan dibersihkan. Anda juga harus mempertimbangkan, apakah bumper bed digunakan untuk kebutuhan bermain atau hanya sebagai tempat tidur. Ini sebabnya bumper bed lebih baik digunakan secara jangka pendek.
Ada beberapa testimoni dari para orang tua terkait cara mencuci baby bumper. Caranya cukup mudah yakni mencucinya dengan deterjen khusus bayi, serta menjemurnya di bawah matahari. Selain itu, Anda juga dapat mempercayakannya kepada laundry profesional yang menyediakan jasa cuci peralatan bayi.
Baby bumper menjadi salah satu perlengkapan bayi yang banyak dicari oleh para orang tua. Selain dapat digunakan sebagai tempat tidur, baby bumper juga berfungsi sebagai tempat bermain anak.
Dalam merawatnya, Anda juga tidak dapat sembarangan. Perlu adanya jasa laundry profesional terkait mencuci perlengkapan bayi. Laundry 8 Palembang menyediakan jasa cuci baju bayi hingga stroller maupun baby bumper. Segera kunjungi website ini untuk info selengkapnya.
Baca Juga: Tips Cuci Bedcover Agar Tetap Bersih